Rakyatmerdeka.co – Nasional Jakarta – Pasca dihapusnya system 3 in 1, kemacetan di jalan ibu kota dikeluhkan jadi tambah menjadi-jadi. Berkaitan hal semacam ini, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menyebutkan pihaknya bakal lakukan kajian dengan Polda Metro Jaya.
” Saat ini kita lagi ingin kaji dengan Ditlantas Polda Metro Jaya. Banyak hal yang bakal dikerjakan lagi di cari, ” tutur Andri kepada pers Senin (30/5/2016) malam.
Andri mengutarakan, sekarang ini terlihat beberapa pilihan untuk menanggulangi kemacetan itu. Pertama, bikin pelat nomer kendaraan ganjil-genap. Setelah itu yakni aplikasi system satu arah (SSA).
Lalu ada pula pilihan mewujudkan system jalan berbayar dengan kata lain Electronic Road Pricing (ERP). Andri menerangkan, kurun waktu dekat ERP bakal masuk bagian pelelangan.
” Ini udah mau jalan. Udah ingin kita jalankan lelang melalui LKPP (Instansi Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Yang pasti, persoalan ERP telah diserahkan ke Dinas Perhubungan. Dulunya kan pemakaian aset ada di BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), hanya dikarenakan BPKAD pekerjaannya banyak jadi Pak Gubernur memerintahkan ERP dikerjakan Dishub dimulai dengan pelelangan hingga pengoperasian. Kemungkinan bulan Juni pelelangan, ” urainya.
Akan tetapi dari itu seluruhnya, kata Andri, yang paling utama yaitu penambahan pelayanan transportasi umum. Lewat PT Transportasi Jakarta, pihaknya saat ini tengah berusaha ‘mengekespansi’ rute bus TransJabodetabek sampai ke daerah penyangga DKI Jakarta, yaitu Bekasi, Tangerang serta Depok.
” Namun referensi itu semuanya yang paling utama bagaimana tingkatkan service angkutan umum. Kita telah lakukan service TransJabodetabek memperluas (rute sampai) Depok, Tangerang serta Bekasi, ” jelas Andri.